Obesitas adalah terjadinya penimbunan lemak yang
berlebih pada jaringan tubuh. Obesitas dapat dikenali dengan dengan
tanda dan gejala sebagai berikut: dagu rangkap, panjang leher yang
relatif pendek, dada yang menggembung dengan volume payudara yang
membesar karena kandungan lemak berlebihan, perut membuncit dan dinding
perut berlipat-lipat, kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel.
Pada anak laki-laki, penis tampak kecil karena terbenam dalam jaringan
lemak suprapubik.
Namun seluruh indikasi tersebut masih memerlukan
pendapat dari ahli gizi untuk mengetahui berat badan ideal. Adapun
untuk memperkecil risiko obesitas, usaha diet untuk pengurangan berat
badan dapat ditempuh. Diet ketat yang ada pun bukan sembarang diet.
Bukan berarti pengurangan porsi makan secara drastis. Namun penekanan
makna diet kesehatan disini adalah menggantikan asupan nutrisi yang
biasa dikonsumsi menjadi lebih berkualitas dalam aspek gizi.
Diet rendah karbohidrat (carbo diet)
lebih efektif untuk mengurangi berat badan. Perlu disiplin ketat dalam
menjalaninya. Dalam sebuah studi yang dilakukan, responden diberikan
penerapan diet rendah karbohidrat selama 12 minggu, hasilnya, sebagian
besar para responden berhasil menurunkan berat tubuhnya sebanyak 4,9
kg. Dibandingkan dengan responden yang diberikan program diet rendah
lemak, mereka hanya berhasil menurunkan 2,5 kg.
Carbo diet ditempuh dengan cara mengurangi kadar glikemik glycemic (gula otot) dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung serat seperti sayuran, kacang dan gandum.
Dengan menghindari makanan yang kaya karbohidrat
seperti halnya buah dan makanan yang memiliki bahan pangan zat tepung
serta menghindari minuman dan makanan beralkohol, carbo diet dapat dijalani tanpa mengurangi kuantitas porsi sekalipun.
Dibandingkan dengan program diet rendah lemak, pelaku
diet memerlukan program pengontrolan porsi makan dan menghindari
lemak. Konsumsi kalori diberikan batasan 500-800 kalori/hari.
Kebutuhan kalori normal adalah 2.000-2.500 kalori
per hari. Penurunan berat badan yang sehat menurut para dokter adalah
0,5 sampai 1 kg per minggu. Untuk itu dibutuhkan pemotongan sebesar
500-1.000 kalori per hari. Anda dapat memotong 250 kalori dan makanan
yang diasup.
Namun untuk mendapatkan hasil yang terbaik, kedua
program diet tersebut bisa dikombinasikan secara terkontrol. Tetap
saja, untuk menjalaninya dengan baik perlu pendapat dan saran dari
dokter ataupun ahli kesehatan yang berkompetensi tinggi dalam bidang
nutrisi dan gizi. Karena bagaimanapun bukan berarti carbo diet bebas dari risiko apapun, jadi penting adanya untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli gizi.
Air putih juga banyak berperan penting dalam
membantu menurunkan berat badan. Selain berfungsi jamak untuk
membersihkan toksin dalam tubuh, air putih juga berfungsi
menggelontorkan lemak. Dengan mengonsumsi air putih, dapat menimbulkan
rasa kenyang sehingga hasrat untuk makan dapat berkurang. Dianjurkan
untuk mengonsumsi air putih minimal 8 gelas sehari.
Pada prinsipnya yang terpenting makan jangan
berlebihan. Tidak perlu pantangan dalam berdiet. Pantang makanan justru
membuat depresi serta keinginan untuk makan semakin besar. Puaskan
hasrat anda dengan memakan makanan yang diinginkan sepanjang
menyehatkan. Hanya jangan berlebihan.
Ambillah separuh porsi dari yang biasa dimakan.
Santap secara perlahan selama lebih daru 20 menit. Hal ini penting
dilakukan karena otak otak membutuhkan waktu untuk menerima tanda
lapar selama 20 menit. Dengan menunda durasi makan, perut anda akan
cepat terasa kenyang.
Sedahsyat apapun metode diet, jika tidak diiringi
olahraga, maka hasil yang didapat kurang sempurna. Olahraga merupakan
variabel terpenting untuk menentukan kesuksesan penurunan berat badan.
Tidak perlu olahraga yang berat hingga masndi keringat, cukuplah
berolahraga dengan intensitas sedang selama 30 menit, 5 hari seminggu
asal rutin. Olahraga intensitas sedang bisa berupa jalan cepat atau
joging dengan detak jantung sebesar 100-130. Dengan demikian, aktifitas
tersebut telah memangkas 250 kalori per hari.
Sumber : dr. Fiastuti W. MSC. MS. SpGk
0 komentar:
Posting Komentar