Kekurangan kalsium bisa menjadi salah satu sebab terjadinya gangguan psikologis, seperti galau dan mudah marah. Hal
tersebut diungkapkan oleh dokter spesialis gizi klinis Fakultas
Kedokteran Universitas Atma Jaya, Jakarta, Nanny Djaja, dalam sebuah
peluncuran produk suplemen, di FX Cone, Senayan, Rabu, 26 Juni 2013.
Menurut
Nanny, kekurangan kalsium dapat menyebabkan depresi dan penurunan
kognitif. Apalagi, kalsium merupakan salah satu mineral mayor yang tidak
mudah diserap tubuh, namun dibutuhkan dalam jumlah banyak. "Sebab,
kalsium juga berfungsi menjaga fungsi kognitif dan transmisi simpul
saraf dan kontraksi otot," ujarnya.
Menurut
Nanny, penelitian di rumah sakit jiwa di Amerika Serikat menunjukkan
bahwa penderita sakit jiwa mengalami defisiensi atau kekurangan kalsium
dalam tubuhnya. Itu berarti, kalsium tidak hanya berguna untuk menjaga
kekuatan tulang atau mencegah osteoporosis.
Kebutuhan
kalsium pada orang yang berusia 16-35, menurut Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO), adalah 800-1000 mg/hari. Namun, pada kenyataannya, jumlah
penyerapan kalsium, terutama orang Indonesia, sangat kurang dari jumlah
yang direkomendasikan WHO. "Yaitu, hanya 30 persen atau 300 mg/hari,"
ujar Jhon Hoeft, Country Manajer, PT Pfizer Indonesia. "Karena itu perlu
ada suplemen yang dapat meningkatkan asupan kalsium dan vitamin D bagi
masyarakat Indonesia," katanya.
sumber : tempo.co dan kompas forum
0 komentar:
Posting Komentar