Salah
satu serangga paling ganas yang pernah dikenal adalah nyamuk
Gallinipper (Psorophora ciliata). Konon, rasa sakit gigitannya sama
seperti ditikam sebilah pisau. Gallinipper
sama menakutkannya dengan ular piton, ikan hiu, badai tropis, dan
bencana lainnya. Saat ini, nyamuk itu sedang beranak pinak dengan
suburnya di Florida, Amerika Serikat.
Lompatan jumlah populasi nyamuk ini disebabkan telur-telur Gallinipper
menetas setelah hujan badai dan banjir yang menimpa negara itu pada
musim panas lalu. Telur yang diproduksi tahun lalu, akhirnya "panen" di
musim panas ini. "Saya tidak terkejut dengan jumlahnya, mengingat angka
yang kita lihat tahun lalu. Di saat kita dilanda musim hujan, maka kita
akan melihatnya lagi," kata Phil Kaufman, entomolog dari Universityof
Florida, sebagaimana dilansir LiveScience. Kaufman menjelaskan telur
Gallinipper sangat tangguh, tidak mudah menetas. Telur bisa bertahan
selama bertahun-tahun, menunggu air bah datang yang akan membuatnya
menetas. "Bahkan, saat masih berupa larva, Gallinipper sudah mampu
memangsa makhluk kecil yang hidup di air," Kaufman menambahkan. Setelah
dewasa, Gallinipper menjadi hama yang rakus. Ia akan mencari mangsa
siang dan malam, berbeda dengan nyamuk biasa yang mencari mangsa saat
malam dan pagi. Gigitannya pun bertenaga, bisa menembus pakaian. Tak
hanya itu, nyamuk menyeramkan ini juga dikenal sebagai pemangsa hewan
peliharaan, hewan liar, dan ikan.
"Ukuran Gallnipper 20 kali lebih besar dari nyamuk biasa. Rasa sakit
akibat gigitannya seperti saat Anda ditusuk sebilah pisau," kata
AnthonyPelaez dari Museum of Science and Industry di Tampa, Florida.
Sejatinya, nyamuk ini tidak beracun. Hanya saja, itu tadi, gigitannya
sangat menyakitkan. Cairan penangkal serangga tidak cukup kuat untuk
menangkal Gallinipper, karena ukurannya yang sangat besar.
"Bahkan ada anggapan hanya lapisan perak yang dapat menangkal nyamuk
itu. Ini menunjukkan betapa berbahayanya Gallinipper dibanding
serangga-serangga lain," kata Kaufman. Semoga nyamuk ini tidak masuk ke
Indonesia.
Sumber :Biologipedia
0 komentar:
Posting Komentar